Para bookworm pastinya suka nih baca buku, khususnya buku self improvement. Buku self improvement adalah buku non-fiksi yang memberikan pengalaman bagi pembacanya untuk meningkatkan soft-skill. Judulnya aja self improvement, yang berarti buku ini termasuk buku yang bisa melatih profil personalitas kamu, bukan? Ada banyak macam buku self improvement terbaik yang bisa kamu beli di toko buku offline maupun online. Di sini saya akan memberi rekomendasinya untuk kamu. Ada apa aja sih buku self improvement ter-recommended yang layak kamu baca? Baik itu dari segi isi, konsep bukunya yang easy to read, sampai buku keluaran terbaru. Nggak usah lama-lama, yuk, kita lihat listnya di bawah ini.
1. Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Kuinginkan

Penulis: Jeon Seunghwan
Penerbit: Penerbit Buku GPU (Gramedia Pustaka Utama)
Kisaran harga: Rp86.000,00
Buku karangan Jeon Seunghwan mengajak pembacanya untuk mengartikan diri mereka dari beberapa pertanyaan yang klise. Beberapa di antaranya seperti apa yang kamu inginkan? Apa kamu sudah hidup dengan benar? Bagaimana kamu hidup dengan hampa? Bahkan, sampai kepada pertanyaan tentang apa kita sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai bahagia?
Dalam buku karangannya ini, ada kutipan dari beberapa buku, syair, musik, dan percakapan yang pernah Jeon Seunghwan temui. Kita jadi bisa mengerti bagaimana cara mengatur energi positif di diri kita. Tulisan Jeon juga mampu menemani pembacanya yang sedang kehilangan arah agar merasa jika dirinya berharga.
Buku dengan halaman sejumlah 280 helai ini diterbitkan pada Juli 2022. Buku ‘Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Kuinginkan’ ini bisa dibaca oleh golongan anak remaja sampai dengan mendekati dewasa. Buku ini bisa dijadikan penolong dan teman bagi banyak anak-anak yang sedang kehilangan jati diri.
Sesuai konteks judulnya, buku self improvement terbaik ini membantu para pembacanya sejenak mengartikan apa yang dibutuhkan oleh diri sendiri. Bukan mengenai ego, tetapi lebih dekat kepada cara membuat diri semakin baik. This book dedicated for us who wants to be better version.
Untuk membuat buku ini, Jeon memerlukan waktu 7 tahun. Jeon memantau sebuah komunitas bernama ‘thebookman’ lewat Facebook dan Kakao Story. Bisa dibilang sepertinya Jeon memang suka mengimprove orang lewat tulisannya, maka kemudian lahirlah buku ini.
2. Ego is The Enemy – Buku Self Improvement yang Mengangkat Persoalan Ego

Penulis: Ryan Holiday
Penerbit: Elex Media Komputindo
Kisaran harga: E-book, Rp99.000,00 ; Soft Cover, Rp118.500,00
“Ego is the Enemy” memberi penjelasan kalau sesuatu yang dilakukan dengan ego adalah salah besar. Kamu bisa menemukan satu asumsi optimis dari buku ini: ‘Ego anda bukanlah kekuatan yang harus anda puaskan pada setiap kesempatan’.
Buku ini nyatanya dibutuhkan oleh siapa pun yang masih mendasari setiap tindakannya hanya berdasarkan ego. Melalui tulisannya, Ryan Holiday mengajak para pembaca untuk memahami tentang ego lebih dalam lagi. Cocok untuk siapa saja yang mau memoles ego yang ada di dirinya agar bisa diredam dan diatur sebaik mungkin.
Buku self improvement terbaik ini juga mengulas tentang beberapa filsuf. Mulai dari Benjamin Franklin, Eleanoor Rosevelt, Bill Walsh, Katherine Graham, dan banyak lainnya lagi. Ryan Holiday mengupas bagaimana para filsuf tadi bisa menempuh kesuksesan tanpa mendasarinya pada ego.
Disebutkan oleh Ryan Holiday bahwa mereka bisa berhasil karena memahami tentang realitas dan kesadaran. Sesuatu yang juga diungkapkan oleh Robert Greene, seorang ahli strategi dan penulis – ‘kita perlu menyerupai laba-laba dalam sarangnya’. Di mana diibaratkan jika dalam menjalani kehidupan kita akan selalu memiliki dasar berpikir, berhati-hati, dan realistis.
Intinya, buku self improvement best seller ini mengajarkan tidak hanya mengenai cara meredam dan menyalurkan ego kita secara benar. Namun, penulisnya juga memberikan pemahaman tentang masing-masing jenis profil orang sesuai dengan jenis ego yang ada. Entah mengenai kerendahan hati atau ego tinggi seseorang yang ternyata sukses.
3. Things Left Behind: Hal-Hal yang Kita Pelajari dari Mereka yang Telah Tiada

Penulis: Kim Sae Byoel dan Joen Ae Won
Penerbit: GPU (Gramedia Pustaka Utama)
Kisaran harga: Soft cover, Rp82.000,00
Things Left Behind adalah sebuah buku non-fiksi yang sukses diadaptasi menjadi film drama korea: ‘Move to Heaven’. Berisi slice of life yang bercerita tentang seorang pekerja yang memiliki tugas mengurus barang-barang peninggalan orang-orang yang sudah meninggal.
Karakter cerita yang dibuat oleh para penulisnya sangat mengalir. Para pembaca akan terbawa hanyut dalam dunia cerita dari buku ini. Ada 50 kisah tentang kematian yang memiliki amanat tersendiri.
Kamu akan terbawa dengan kisah yang memberi pengertian mengenai bagaimana seorang meninggal. Kamu juga diajak memahami bagaimana kisah sesungguhnya seseorang meninggal. Sungguhkah kesepian bisa membuat semua orang kehilangan semangat hidup? Serta, apa yang terjadi setelah kematian?
Salah satu pembaca buku ini menuliskan ulasannya di Goodreads. Ia mengungkapkan bahwa buku ini menarik dengan beragam kisahnya. Muladi dari refleksi tentang harta yang tidak akan dibawa mati, hingga cerita orang di usia purna yang akan menemui ajalnya.
4. Merawat Luka Batin – Buku Self Improvement Terbaik Membahas Isu Depresi

Penulis: dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ
Penerbit: GPU (Gramedia Pustaka Utama)
Kisaran harga: Soft cover, Rp98.000,00
Buku dengan judul sederhana ini ternyata isinya tidaklah sederhana. Banyak yang menyebut bahwa buku ini ‘daging banget’ karena isinya padat dan bermanfaat.
Penulisnya adalah dokter spesialis kejiwaan. Ia membahas mengenai isu depresi secara mendalam. Di buku ini, kamu akan menemukan apa itu depresi. Ada juga bahasan tentang dampak buruk depresi bagi kesehatan dan kehidupan. Misalnya, bagaimana keadaan otak dan tubuh manusia saat terjadi depresi, serta bagaimana penyembuhannya.
Banyak juga pembahasan mengenai kesehatan mental yang bisa dijadikan sebagai bahan motivasi. Misalnya, bagaimana sukses dari kegagalan yang muncul karena luka trauma, dan lain sebagainya.
Dokter Jiemi ingin mengajak pembacanya untuk melatih pola pikir yang baik dari perasaan. “You’re what you think?” atau “You’re how you think?”.
Buku ini memuat penjelasan mengenai bagaimana cara berpikir ketika sedang dalam kondisi batin depresi. Ia mengenalkan bagaimana cara memerdekakan pikiran walaupun sedang ada di hal tersulit sekalipun.
Buku self improvement best seller ini terdiri dari 8 bab. Bab pertama berjudul ‘apa itu depresi’. Kemudian, diakhiri dengan bab berjudul ‘mengasihi seseorang dengan depresi: sebuah langkah bagi keluarga dan sahabat’.
5. How To Think Like Sherlock Holmes

Penulis: Peter Hollins
Penerbit: BIP kelompok Gramedia
Kisaran harga: Soft Cover, Rp58.000,00
Sesuai judulnya, buku ini mengajak pembacanya menyelami karakter Sherlock Holmes – ciptaan Sir Arthur Conan Doyle di abad ke-18. Pembaca akan menemukan bukti nyata jika seorang yang jenius bukanlah seseorang yang supra atau super.
Saat membaca buku ini, pembaca akan diuji cara berpikirnya. Ada beberapa latihan dan insight untuk memecahkan topik maupun masalah di kehidupan sehari-hari. Bagaimana caramu berpikir? Apakah sudah deduktif? Di buku self improvement best seller ini, kamu akan diajarkan cara agar bisa memutuskan masalah seperti yang dilakukan oleh Sherlock Holmes. Mulai dari cara berpikirnya, mengambil kesimpulan, dan menemukan kebenaran.
Buku ini cocok untuk kamu yang masih kesulitan untuk bisa menentukan penyelesaian masalah di kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, buku ini akan membantumu berpikir secara analitis dan kritis.
Penutup
Itulah deretan rekomendasi 5 buku self improvement terbaik. Kelimanya bisa menjadi salah satu wishlist untuk kamu yang suka membaca. Self improvement adalah salah satu genre yang menarik dan seru untuk dibaca. Selain alur ceritanya yang menarik, ada unsur pembelajaran yang bisa diambil untuk perbaikan diri. Contohnya saja seperti cerita mengenal kepribadian, luka batin, sampai dengan petualangan ala Sherlock Holmes tadi. Intinya, kelima buku tersebut patut untuk kamu koleksi dan baca di kala santai.